Sistem Starter
Friday, September 6, 2019
Add Comment
A. SISTEM STARTER
Sistem starter adalah sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal bagi mesin kendaraan agar dapat melakukan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel (roda gila), dan poros engkol dapat berputar, sehingga mesin kendaraan mendapat putaran pemula. Setelah mendapatakan putaran pemula tersebut, mesin kendaraan akan meneruskan siklusnya dengan menggunakan tenaga dari hasil pembakaran.
Gambar 2.1 Rangkaian sistem starter
Komponen-komponen sistem starter pada mobil:
1. Kunci kontak/Starter switch, berfungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan baterai dengan komponen-komponen dalam sistem starter dan
komponen kelistrikan lainnya.
2. Baterai / Accu, berfungsi untuk menyimpan energ listrik dalam bentuk
energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyedikan) listrik ke
sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
3. Sikring/fuse, berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak
terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen
sistem kelistrikan.
4. Kabel, berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen sistem kelistrikan
pada mobil. Untuk penghubung pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang
cukup besar karena kabel tersebut juga
dilewati arus yang cukup besar.
5. Motor starter,
berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), yang
digunakan untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk
membantu engine tersebut hidup.
Komponen-komponen motor starter:
a. Selenoid (magnetic switch)
Komponen ini digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
b. Armature (jangkar)
Gambar 2.2 Armature
Komponen ini memiliki fungsi sebagai pengubah energi
listrik menjadi energi gerak atau kinetik. Dalam bentuk gerak putar atau
sebagai penghasil momen putar. Pada armature terdapat komutator
yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai terminal
kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).
c.
Yoke dan Pole
Care
Gambar
2.3 Yoke dan pole core
Yoke (rumahan
starter) berfungsi sebagai tempat untuk meningkatkan pole core. Yoke
terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core
berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan field coil.
d.
Field Coil (kumparan medan)
Gambar
2.4 Fiel coil (kumparan medan)
Field coil terbuat
dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
e.
Brush (Arang karbon)
Gambar 2.5 Brush (arang
karbon)
Terbuat dari tembaga lunak yang berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung
ke massa melalui komutator.
f.
Armature Brake
Memiliki fungsi untuk pengereman dari putaran armature
setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
g.
Drive Lever (Tuas
Penggerak)
Drive lever berfungsi
untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda
penerus. Dan melepas perkitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
h.
Kopling Starter/Starter Clutch
Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen putar kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter
clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil
bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
B. JENIS-JENIS SISTEM STARTER
1. Starter mekanik
Starter mekanik adalah stater yang digerakkan dengan
tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki), slenger
(starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama.
2. Starter Elektrik
Starter elektrik adalah starter yang sumber
tegangannya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada
mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
3. Starter Pneumatik
Starter pneumatik adalah starter yang sumber
tenaganya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal
laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.
C. FUNGSI SISTEM STARTER
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa
adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses
pada motor bakar. Sistem starter pada motor bakar dipasangkan
berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses
pembakaran didalam ruang bakar. Motor starter sebagai penggerak mula
harus dapat mengatasi tahanan-tahanan motor misalnya:
1.
Tekanan kompresi.
2.
Gesekan pada semua bagian yang bergerak.
3.
Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin kekentalannya.
D. CARA KERJA SISTEM STARTER
1.
Pada Saat Kunci Kontak ON
Pada saat kunci kontak ON listrik dari terminal positif
baterai akan mengalir menuju ke terminal B pada switch magnet dari motor
starter. Listrik akan dialirkan ke hold in coil pada switch
magnet sehingga akan timbul kemagnetan pada hold in coil. Kemagnetan
pada hold in coil ini akan membuat kontak plat tertarik dan terdorong
maju karena gaya magnet dari hold in coil tersebut dan membuat terminal
C dan terminal B oleh kontak plat, maka aliran listrik dari positif aki akan mengalir juga menuju
terminal B. Sementara di saat kontak plat maju tertarik, kontak plat juga akan
menarik drive lever yang mengakibatkan starter clutch terdorong
dan mendorong pinion gear untuk berhubungan dengan fly whell.
Aliran listrik di terminal B akan diteruskan
ke field coil, sehingga field coil akan menjadi magnet. Aliran
listrik juga akan diteruskan ke armature sehingga armature pun
ikut menjadi magnet. Kemagnetan antara field coil dan armature ini akan membuat armature
coil berputar, sehingga pinion gear pun akan ikut berputar. Dengan
berputarnya pinion gear ini akan membuat fly whell pun
ikut berputar.
2.
Pada Saat Kunci Kontak OFF
Pada saat kunci kontak OFF, maka aliran listrik ke
terminal B pada switch magnet dari motor starter pun akan
terputus yang mengakibatkan kemagnetan pada hold in coil hilang. Dengan
hilangnya kemagnetan pada field coil maka kontak plate akan
tertarik kembali ke posisi semula oleh karena tekanan dari per yang ada pada switch
magnet. Kembalinya kontak plate pada posisi semula ini akan membuat drive
lever kembali ke posisi semula yang berakibat starter clutch dan pinion
gear kembali ke posisi semula dan memutuskan hubungan dengan fly wheel.
Sehingga fly wheel yang berputar karena hasil tenaga dari
pembakaran pada ruang bakar, tidak akan membuat motor starter berputar,
yang dapat membuat motor starter menjadi rusak.
0 Response to "Sistem Starter"
Post a Comment